Ada apa dengan sholat kita, kok bisa ada orang yang rajin sholat lima waktu atau bahkan sholat berjamaah di masjid tapi masih berbuat mungkar? Masih banyak yang korupsi, bahkan berbuat syirik?
Indonesia yang mayoritas agamanya adalah Islam justru menjadi negara terkorup ke 5 di dunia. Ada apa?
Padahal Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
Ini adalah sebuah fenomena yang aneh bin ajaib. Kok bisa suka sholat tapi masih berbuat kesyirikan, masih berbuat mungkar atau perbuatan dosa?
Apakah mungkin ayat nya yang salah? Ataukah karena sholat kita belum sesuai dengan apa yang digariskan oleh Allah Subhanahu wata’ala ?
Sehingga sholat kita tidak ngefek atau tidak berpengaruh terhadap keseharian kita.
Orang beriman tentu tidak akan berfikir bahwa Allah Subhanahu wata’ala keliru. Justru ia akan mengintrofeksi dirinya. Jangan-jangan sholatnya sekarang tidak sesuai dengan yang Allah perintahkan.
Shalat bukan hanya gerakan lahiriyah saja
Sholat bukan hanya merupakan gerakan lahiriyah saja. Kalau hanya gerakan lahiriyah saja, apa bedanya dengan senam kesegaran jasmani?
Apalagi kalau sudah masuk bulan Ramadhan, di beberapa masjid mengadakan “kompetisi” shalat tarawih. Dimana sholatnya super cepat tidak memperhatikan bacaan sholatnya.
Padahal kalau kita perhatikan hadist-hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam atau firman Allah Subhanahu wata’ala yang berisikan tentang sholat, kita akan dapatkan bahwa ayat atau hadist tersebut bukan hanya sekedar memerintahkan untuk sholat. Akan tetapi hampir-hampir setiap perintah untuk sholat diiringi dengan kata “aqimu/yuqiimuna/aqimi” yang berarti dirikanlah.
Contoh:
Dalam firman Allah Subhanahu wata’ala:
فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Kemudian dalam hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam riwayat Imam Bukhari dan Muslim ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memaparkan tentang rukun islam beliau berkata bahwa islam itu dibangun di atas 5 perkara: Yang pertama untuk mentauhidkan Allah, kedua menegakkan sholat, dst…
Begitulah kata para ulama bahwa hampir-hampir perintah sholat diiringi dengan kata menegakkan atau dirikanlah.
Apa apa dengan perintah menegakkan? tentu ini bukan tambahan kata yang kosong dari makna.
Oleh karenanya Imam Ibnu Abbas radhiyallhu’anhuma sebagai mana dinukil oleh Imam At Thabari dalam tafsirnya. Beliau radhiyallahu anhuma berkata bahwa menegakkan sholat itu artinya adalah menyempurnakan rukuk dan sujud. Kemudian ia juga menyempurnakan membaca dan khusyuk di dalam sholat serta bertotalitas dalam melaksanakannya.
Sholat Memiliki Ruh
Sholat bukan hanya gerakan lahiriyah saja tapi sholat memiliki ruh dan memiliki amalan batin di dalam hati kita. Ruh nya sholat adalah khusyuk kita di dalam sholat.
Ibnul Qayyim Al Jauzi berkata, “Sholat tanpa ada khusyuk atau tanpa hadirnya hati seperti tubuh yang tidak ada nyawanya.”
Alhamdulillah sekarang sudah banyak pelatihan yang mengajarkan bagaimana gerakan-gerakan sholat yang sesuai dengan sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, tapi jangan sampai berhenti disana. Perhatikan juga amalan batinnya.
Ada orang yang sudah mempelajari sholat yang mengklaim bahwa sholatnya sudah seperti Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dari A sampai Z tetapi dalam kesehariannya dia masih berperilaku dengan perilaku yang negatif.
Buktinya apa?
Buktinya ada diantara mereka yang rajin untuk berhutang tapi malas untuk bayar. Diantara mereka ada yang berbisnis tapi modalnya cuma ‘afwan akhi’.
Belum lagi diantara mereka masih sulit mengendalikan nafsunya, masih suka menjatuhkan saudaranya sendiri, bahkan terkadang ada diantara mereka yang berperilaku lebih buruk daripada orang awam sekalipun. Na’udzubillahimindzalik.
Maka tentunya fenomena yang seperti itu menuntut kita untuk mengevaluasi ulang sholat kita.
Orang yang ‘parah’ dalam sholat
Kalau tadi kita berbicara tentang orang yang hanya memperhatikan lahiriyah sholatnya saja tapi melupakan batinnya. Maka sekarang ada yang lebih parah, siapa kah mereka?
Yaitu orang yang tidak memperhatikan lahiriyahnya apalagi batinnya. Tetapi orang itu menjadikan sholat sebagai formalitas saja.
Ibarat seorang pegawai yang hanya sekedar setor muka, jadi sholatnya itu tidak diperhatikan, waktunya tidak diperhatikan, ketika sholat pun cepatnya luar biasa, bacaannya pun ia keluarkan secara refleks tanpa dihayati maknanya. Dan itu ia lakukan dari awal aqil baligh sampai umur 60 tahun, masih saja begitu.
Makanya wajar, seandainya sholat yang dilakukan oleh banyak orang itu tidak ngefek, kurang terlihat didalam perilaku sehari-hari.
Maka jangan heran kalau ada orang yang korupsi walaupun ia masih sholat.
Sholatnya hanya sekadarnya saja, tidak memahami isi / kandungan dari sholatnya. Terjebak menjadi formalitas belaka, dan ini harus kita perbaiki.
Contoh Sholat lahir Batin
Banyak diantara ulama yang memberikan contoh agar kita sholat secara lahir dan batin. Diantaranya sebuah kisah tentang seorang ahli ibadah bernama Hatim Al A’shom.
Hatim Al A’shom ini adalah seorang ahli ibadah yang wafat tahun 237 H dan ulama ini dikatakan oleh Imam Adz Zahabi bahwa ia adalah orang yang ahli zuhud yang bisa dijadikan panutan dan seorang ulama rabbani. Dan konon dikatakan bahwasanya Hatim Al A’shom adalah Luqman Al Hakimnya ummat ini.
Diceritakan pada suatu hari ada seorang yang bernama Isham ibnu Yusuf mendatangani majelisnya Hatim Al A’shom untuk berdiskusi.
Ditengah diskusi itu Isham Ibnu Yusuf bertanya kepada Hatim Al A’shom,”Bagaimanakah cara engkau sholat?”
Kata Hatim Al A’shom, “Seandainya tiba waktu sholat maka aku akan segera berwudhu, dan aku akan berwudhu secara lahir maupun batin.”
Maka Ishom bertanya lagi, “Apa yang engkau maksud wudhu lahir batin itu?”
Kata Hatim Al A’shom,” Wudhu secara lahir maksudnya saya mencuci anggota tubuh saya sebagaimana yang umum diketahui dan wudhu secara batin maksudnya adalah saya berusaha untuk membersihkan anggota tubuhku dengan tobat kemudian aku menyesal kepada Allah dan melepaskan kecintaan kepada manusia, pujian makhluk, jabatan dan kedengkian.”
Hatim Al A’shom melanjutkan, “Kemudian aku melangkahkan kaki ku ke masjid. Saat sholat ditegakkan aku membentangkan seluruh anggota tubuhku aku saksikan ka’bah (ini sholatnya di depan ka’bah), kemudian aku berdiri diantara kebutuhanku dan kecemasanku, sementara aku meyakini Allah melihatku, surga dikanan ku, neraka di kiriku dan malaikat maut berada di belakangku.”
“Dan saat itu seakan-akan aku meletakkan kakiku diatas titian dan jembatan yang akan mengantarkan ke surga dan aku merasa menghadirkan perasaan di hatiku bahwasanya ini adalah sholat terakhirku kemudian aku berniat, kemudian aku bertakbir dengan ihsan dengan baik sebaik-baiknya. Kemudian aku membaca dengan penghayatan, aku nikmati bacaan tersebut, Kemudian aku rukuk dengan tawadhu kepada Allah Subhanahu wata’ala, dan aku sujud dengan ketundukan ku kepada Allah, Aku bertasyahud dengan pengharapan kepada Allah dan aku mengucapkan salam dengan keikhlasan. Inilah cara sholatku sejak 30 tahun yang lalu.”
Ketika mendengarkan apa yang diucapkan oleh Hatim, maka Ishom berkata ,”Tidak ada yang bisa melakukan seperti ini kecuali engkau dan tentunya Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam dan ulama-ulama sebelumnya.” Kemudian Ishom menangis sejadi-jadinya.
Mempelajari Sholat Lahir dan Batin
Sobat ilmu, begitu nikmatnya sholat seandainya kita bisa benar dalam mendirikan sholat sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rosulullah Shallallahu’alaihi wasallam. Bukan hanya itu, apabila sholat kita benar tentu akan memberikan dampak positif bukan hanya untuk diri kita tapi juga untuk lingkungan kita.
Oleh karena itu yuk kita bareng-bareng untuk mempelajari sholat secara lahir dan batin. Alhamdulillah sudah banyak pengajian yang membahas tentang solat, diantaranya pengajian rutin tentang sholat lahir batin yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, MA berikut ini:
Nb: Silakan klik judul yang ingin anda simak.
Tata Cara Sholat : Muqodimah – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Wudhu
Tata Cara Wudhu #1 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Wudhu #2 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Wudhu #3 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Wudhu #4 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Wudhu #5 – Ustadz Abdullah Zaen, MA : file tidak ditemukan
Tata Cara Wudhu #6 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat Diawali Bab Kiblat
Tata Cara Sholat #1: Bab Kiblat – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #2: Bab Niat – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #3: Takbirotul Ikhrom – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #4: Bersedekap – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #5: Doa Iftitah Bagian 1 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #6: Doa Iftitah Bagian 2 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #7: Bacaan Taawudz – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #8: Bacaan Basmalah – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #9: Bacaan Al Fatihah Bagian Ke 1 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #10: Bacaan Al Fatihah Bagian Ke 2 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #11: Bacaan Al Fatihah Bagian Ke 3 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #12: Bacaan Al Fatihah Bagian Ke 4 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #13: ? – Ustadz Abdullah Zaen, MA (tidak ditemukan)
Tata Cara Sholat #14: Membaca Suratan – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #15: Takbir Perpindahan Gerakan – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Rukuk
Tata Cara Sholat #16: Pembahasan Ruku – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #17: Bacaan-Bacaan Ketika Ruku – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #18: Bacaan-Bacaan Ketika Ruku Bagian ke 2 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #19: ? – Ustadz Abdullah Zaen, MA (tidak ditemukan)
Tata Cara Sholat #20: Bangkit dari Ruku – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara I’tidal
Tata Cara Sholat #21: I’tidal – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #22: Bacaan I’tidal – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #23: Turun Menuju Sujud – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #24: Lutut atau Tangan Terlebih Dulu? – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sujud
Tata Cara Sholat #25: Keutamaan Sujud – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #26: Sujud Hanya untuk Allah – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #27: ? – Ustadz Abdullah Zaen, MA (tidak ditemukan)
Tata Cara Sholat #28: Cara Sujud Bagian ke 2 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #29: Cara Sujud Bagian ke 3 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #30: ? – Ustadz Abdullah Zaen, MA (tidak ditemukan)
Tata Cara Sholat #31: ? – Ustadz Abdullah Zaen, MA (tidak ditemukan)
Tata Cara Sholat #32: Bacaan Sujud Bagian ke 2 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #33: Bacaan Sujud Bagian ke 3 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara duduk Diantara Dua Sujud
Tata Cara Sholat #34: Duduk Diantara dua Sujud – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #35: Duduk Diantara dua Sujud Bagian ke 2 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Tasyahud Awal
Tata Cara Sholat #36: Duduk Tasyahud Awal – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #37: ? – Ustadz Abdullah Zaen, MA (tidak ditemukan)
Tata Cara Sholat #38: Isyarat Telunjuk – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #39: Bacaan Tasyahud Awal – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #40: Makna Bacaan Tasyahud – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #41: Bacaan Sholawat pada Tasyahud Awal – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #42: Makna Bacaan Sholawat – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Bangkit ke Rakaat Berikutnya
Tata Cara Sholat #43: Bangkit ke Rakaat 3 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #44: Rakaat ketiga dan Keempat – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Tasyahud Akhir
Tata Cara Sholat #45: Duduk Tasyahud Akhir – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #46: Bacaan Tasyahud Akhir – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #47: Mengenal Bacaan Tasyahud Akhir – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #48: Bacaan Sholawat di Tasyahud Akhir – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #49: Makna Bacaan Shalawat – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #50: Doa Setelah Tasyahud Akhir – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #51: Doa Setelah Tasyahud Akhir Bagian ke 2 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #52: Doa Setelah Tasyahud Akhir Bagian ke 3 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #53: Doa Setelah Tasyahud Akhir Bagian ke 4 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #54: Doa Setelah Tasyahud Akhir Bagian ke 5 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #55: Doa Setelah Tasyahud Akhir Bagian ke 6 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #56: Doa Setelah Tasyahud Akhir Bagian ke 7 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #57: Doa Setelah Tasyahud Akhir Bagian ke 8 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #58: Doa Setelah Tasyahud Akhir Bagian ke 9 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #59: Doa Setelah Tasyahud Akhir Bagian ke 9 Sesi 2 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #60: Doa Setelah Tasyahud Akhir Bagian ke 10 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Salam
Tata Cara Sholat #61: Pembahasan Seputar Salam – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #62: Pembahasan Seputar Salam Bagian ke 2 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Bab Dzikir Setelah Sholat
Tata Cara Sholat #63: Dzikir Setelah Sholat – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #64: Dzikir Setelah Sholat Bagian ke 2 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #65: Dzikir Setelah Sholat Bagian ke 3 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #66: Dzikir Setelah Sholat Bagian ke 4 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #67: Dzikir Setelah Sholat Bagian ke 5 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #68: Dzikir Setelah Sholat Bagian ke 6 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #69: Dzikir Setelah Sholat Bagian ke 7 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #70: Dzikir Setelah Sholat Bagian ke 8 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Tata Cara Sholat #71: Dzikir Setelah Sholat Bagian ke 9 – Ustadz Abdullah Zaen, MA
Demikian kajian tentang tata cara sholat yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, MA di Pesantren Tunas Ilmu Purbalingga. Mohon maaf ada beberapa video yang tidak saya temukan. Kalau sobat punya video tersebut bisa beri link nya di kolom komentar ya agar yang lain bisa menyaksikannya.
Semoga bermanfaat dan bisa kita amalkan.
Ditulis oleh Sobatilmu.com